Gili Kedis, Sudaq, Nanggu
Gili, sebutan khas di Lombok yang berarti pulau kecil. Gili Kedis, Sudaq, Tangkong, Nanggu secara administratif masuk wilayah Sekotong Barat, Lombok Barat, berada di perairan yang masuk kawasan teluk, hal ini tentu sangat nyaman untuk beraktivitas snorkling, dengan beragam terumbu karang serta ikan yang beraneka warna dari ukuran kecil sampai dua telapak tangan orang dewasa. Sampai saat ini gili Kedis dan gili Tangkong tidak berpenghuni, hanya di gili Sudaq serta Nanggu.
Gili Kedis
Gili dengan panjang kurang lebih 10 meter serta lebar juga 10 meter ini sangat eksotis, tidak ada penghuninya tentu saja karena imutnya, di sekitarannya masih terdapat terumbu karang yang walau sudah jauh berkurang keindahannya karena makin banyaknya wisatawan yang bersnorkling tanpa memperhatikan terumbu karang dengan menginjak injaknya, koloni ikan ikan kecil beraneka warna serta terkadang kita dapat menjumpai kepiting di sela sela batuan karang, jika dilihat dari atas bukit sebelah kanan, sekilas bentuk gili Kedis ini menyerupai hati.
Gili Sudaq
Berada dekat dengan gili kedis, sekitar 100 meter, sehingga para wisatawan yang kuat berenang maupun berkano terkadang mereka bolak balik Sudaq-Kedis dengan renang & berkano, di Sudaq hanya terdapat 1 penginapan, tidak ada perumahan warga, semilir angin berhembus akan menyambut kedatangan kita di tempat sandarnya perahu di sisi pantai yang rindang oleh beberapa pohon cemara, kita bisa menikmati santap siang di gili Sudaq ini dengan memesan menu pada restoran penginapan. Di pantainya banyak kita jumpai bintang laut dengan ukuran kecil, agak ke tengah bintang laut warna biru & orange banyak kita temui sembari snorklingan.
Gili Nanggu
Iya sejak tahun 2005, gili ini sudah terkenal dengan ikan ikannya yang jinak dengan ukuran yang relatif besar (dua telapak tangan orang dewasa) terbayangkan serunya bersnorklingan sembari dikelilingi gerombolan ikan besar serta warna warni. kenapa selalu banyak ikan di gili Nanggu? karena pihak penginapan menerapkan peraturan yang tegas, bahwa tidak boleh memancing/mengambil ikan dengan berbagai cara serta dilarang menginjak terumbu karang, hal ini dibuktikan dengan ditanamnya media transplantasi terumbu karang dari media besi baja serta beton, yang makin menambah keasrian panorama dalam lautnya gili Nanggu.
Di hamparan pasir putih yang lembut telah disediakan berugaq berugaq untuk tempat beristirahat para wisatawan, dengan suasana yang teduh di bawah rimbunnya pohon cemara serta kicauan merdu burung tekukur yang hidup bebas. Di sisi lain gili Nanggu, terdapat semacam hutan yang didominasi pohon banten dalam bahasa Sasak, rimbunnya ranting pepohonan ini membentuk semacam kanopi hutan yang makin menambah eksotis gili Nanggu.